PENYAKIT GUDIK PADA KELINCI

Berkelinci blog sudah banyak memposting artikel-artikel seputar memelihara kelinci dan tips usaha beternak kelinci yaitu seperti :

Sebahagian artikel-artikel diatas adalah artikel-artikel yang kami sarikan dari koran-koran dan majalah peternakan serta dari search google, kami mohon maaf apabila kelupaan mencantumkan sumber atau kesalahan sumber yang kami cantumkan di blog ini.

PENYAKIT GUDIK PADA KELINCI

Gudik sering menjangkit kelinci disebabkan karena buruknya salinitas kandang. Kandang yang mempunyai salinitas rendah rentan terhadap gudik

Gudik (Scabies) merupakan endoprasit/atau kutu yang ukurannya mikroskopik yang hidup di jaringan kulit. Parasit ini mampu membuat kelinci merasa menderita gatal yang sangat. Penyakit yang disebabkan oleh parasit ini lebih dikenal dengan sebutan gudik.

Sekilas kutu Sarcoptes scabiei. Sarcoptes scabiei adalah kutu (atau tungau) mungil berwarna putih transparan, berbentuk bulat lonjong. Ukuran kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan si jantan setengah dari ukuran betina. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar dan kelembaban 40-80%. Kutu betina dapat hidup di kulit selama 30 hari, setelah itu mati di ujung liang yang dibuatnya.

Cara berkembang biak dan penularan:

Setelah membuahi kutu betina maka si kutu jantan akan mati. Kutu betina yang sudah dibuahi akan membuat liang terowongan di kulit, kemudian bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan menetas setelah sekitar 3-5 hari. Hasil penetasan (larva) kutu tersebut keluar ke permukaan kulit dan tumbuh menjadi kutu dewasa dalam waktu sekitar 16-17 hari. (referensi lain menyebutkan 10-14 hari). Penyakit Skabies (gudik) acapkali sulit diberantas karena terjadinya penularan ulang atau mis diagnosis.